Untuk membuktikan apakah anda adalah diri anda sendiri ada beberapa indikator yang bisa digunakan untuk mengujinya.
1. Berani jujur untuk mengatakan apa yang anda rasakan kepada orang lain
Perasaan takut menyinggng orang lain, sungkan atau takut disalahkan oleh orang yang mempunyai status sosial lebih tinggi kadang memaksa kita untuk mengorbankan pikiran dan pendapat kita sendiri. Ketika menghadapi situasi perbedaan pendapat dengan orang lain seringkali kita hanya manggut-manggut mengikuti tanpa berani mengutarakan apa yang ada di benak kita. Bila kondisi itu terjadi pada anda pahamilah bahwa itu adalah salah satu gejala bahwa anda belum menjadi diri sendiri.
Sebagai pembenaran, orang yang tidak mau mengakui bahwa dia belum bisa menjadi dirinya sendiri seringkali beralasan hal ini dilakukan agar tidak terjadi konflik. Mereka lebih cinta kedamaian dan ketenangan daripada berkonflik dengan orang lain. Jika memang demikian seharusnya anda belajar cara-cara untuk berkomunikasi.
Sesungguhnya potensi terjadinya konflik itu bisa dihindari dengan kemampuan anda dalam memilih kata-kata dan respon yang positif dalam menghadapi perbedaan.
Ketika menghadapi perbedaan dengan orang lain, anda perlu menyampaikan prinsip-prinsip pribadi anda tanpa harus merendahkan prinsip orang lain. Gunakanlah kata-kata seperti berikut ini:
- “Pendapat Bapak sangat bagus dan saya mempunyai sudut pandang seperti ini ….. Mungkin bisa dijadikan bahan referensi lain pak”
- “Menurut saya yang bagus untuk dilakukan adalah…”
- “Ini ok sih, tapi saya mempunyai pandangan lain seperti ini …”