Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Pilih Mana, Nilai Bagus tapi Cengeng atau Nilai Biasa tapi Mandiri?

4 Januari 2017   17:52 Diperbarui: 15 Januari 2017   22:56 693 1
  • Bisa dibanggakan. Meski kadang tidak mandiri, anak yang pintar dan berprestasi di sekolah bisa dibanggakan orangtuanya, memiliki nilai plus dan senang mendapat pujian dari orangtua lain. Sementara anak yang tidak mudah ngambek dan marah-marah dianggap hal yang biasa saja, untuk itu tidak cukup bisa dibanggakan;
  • Orientasi nilai. Orangtua kebanyakan lebih sering mengukur “kehebatan” seorang anak dari nilai pelajarannya di sekolah, atau di sekolah favorit mana ia belajar. Orangtua tidak peduli dengan perilaku, bahkan kadang ekstrem mentolerir dan memfasilitasi kenakalan, asalkan nilai-nilai setiap ujiannya bagus;
  • Biaya sekolah. Anggapan bahwa pendidikan di sekolah negeri lebih murah ketimbang sekolah swasta masih mendominasi dalam benak orangtua. Untuk itu, prioritas anak adalah mencapai nilai yang setinggi-tingginya agar bisa melanjutkan pendidikan ke sekolah negeri. Biaya kemudian memang menjadi persoalan utama;
  • Stigma nilai jelek adalah bodoh. Tentu tidak ada orang tua yang ingin jika anaknya mendapat predikat “bodoh” hanya karena nilai pelajarannya selalu buruk. Gelar “bodoh” dalam pelajaran seringkali membuat orang semena-mena memvonis anak tidak bisa apa-apa, bahkan cenderung berkelakuan buruk pula;
  • Pendapat “masih anak-anak”. Sering kali orangtua berujar, “Namanya juga masih anak-anak,” di setiap kali anak berbuat sesuatu yang buruk. Orang tua tidak memberi anak sebuah tanggungjawab terhadap dirinya sendiri, karena menganggap masih anak-anak dan berpandangan orangtua yang harus mengatasi masalahnya anak;
  • Pendapat “kewajiban anak, belajar”. Orangtua kemudian selalu berpandangan bahwa kewajiban seorang anak itu adalah belajar dan sekolah yang pintar. Siapa yang memberi “kewajiban” itu? Apa alasannya orangtua memberi kewajiban itu? Pendapat atau pandangan ini akan mengesampingkan perilaku yang baik sebagai prioritas;
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun