Nim : 2410416320029
Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Program Studi : S1 Geografi
Kelas : B
Mata Kuliah : Kartografi
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Pi
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Peta tematik adalah sebuah peta yang dirancang khusus untuk menyajikan informasi atau data tertentu mengenai suatu wilayah. Berbeda dengan peta umum yang lebih fokus pada lokasi geografis, peta tematik lebih menekankan pada pola, distribusi, atau tren dari suatu fenomena atau tema spesifik.
Ciri-Ciri Peta Tematik:
Tema Spesifik: Setiap peta tematik memiliki tema yang jelas, misalnya distribusi penduduk, tingkat kemiskinan, potensi bencana alam, atau persebaran jenis tanah.
Simbol dan Warna: Peta tematik menggunakan simbol dan warna yang berbeda untuk mewakili data yang berbeda.
Skala: Skala pada peta tematik disesuaikan dengan data yang disajikan dan tujuan penggunaan peta.
Keterangan: Peta tematik dilengkapi dengan keterangan yang menjelaskan simbol, warna, dan data yang digunakan.
Jenis-Jenis Peta Tematik:
Peta Choropleth: Menggunakan warna atau pola yang berbeda untuk menunjukkan variasi data di wilayah yang berbeda.
Peta Isoline: Menggunakan garis kontur untuk menunjukkan data yang bervariasi secara kontinu, seperti suhu atau ketinggian.
Peta Proporsional Simbol: Menggunakan simbol dengan ukuran yang berbeda untuk menunjukkan variasi data di lokasi yang berbeda.
Peta Dot: Menggunakan titik-titik untuk menunjukkan jumlah atau frekuensi suatu fenomena.
Peta Kartogram: Mengubah ukuran wilayah berdasarkan data yang disajikan, sehingga wilayah dengan nilai data yang tinggi akan digambarkan lebih besar.
Contoh Penggunaan Peta Tematik:
Peta distribusi penduduk: Menunjukkan kepadatan penduduk di berbagai wilayah.
Peta potensi bencana: Menunjukkan daerah-daerah yang rawan bencana alam seperti gempa bumi, banjir, atau tanah longsor.
Peta persebaran jenis tanah: Menunjukkan jenis tanah yang ada di suatu wilayah.
Peta tingkat kemiskinan: Menunjukkan tingkat kemiskinan di berbagai daerah.
Fungsi Peta Tematik
Peta tematik dirancang khusus untuk menyajikan informasi secara visual dan spasial, sehingga memudahkan kita dalam memahami berbagai fenomena atau tema tertentu yang terjadi di suatu wilayah. Secara umum, peta tematik memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
Memvisualisasikan Data:
Mengubah data kuantitatif (angka-angka) atau kualitatif (deskriptif) menjadi bentuk visual yang lebih mudah dipahami.
Membantu melihat pola-pola, tren, dan distribusi suatu fenomena secara cepat dan jelas.
Misalnya, peta kepadatan penduduk dapat menunjukkan daerah mana yang padat penduduk dan mana yang jarang penduduk.
Menganalisis Spasial:
Mengidentifikasi hubungan spasial antara berbagai fenomena.
Membantu menemukan korelasi antara variabel-variabel yang berbeda.
Misalnya, peta yang menunjukkan lokasi pabrik dan tingkat polusi udara dapat membantu mengidentifikasi hubungan antara keduanya.
Membuat Perbandingan:
Membandingkan kondisi suatu wilayah dengan wilayah lainnya.
Membandingkan kondisi suatu wilayah pada waktu yang berbeda.
Misalnya, peta perubahan penggunaan lahan dapat menunjukkan perubahan tutupan lahan dari waktu ke waktu.
Membantu Pengambilan Keputusan:
Menyediakan informasi yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam berbagai bidang, seperti:
Perencanaan wilayah: Menentukan lokasi yang sesuai untuk pembangunan infrastruktur, permukiman, atau kawasan industri.
Lingkungan: Mengidentifikasi daerah rawan bencana, mengelola sumber daya alam, dan memantau perubahan lingkungan.
Sosial: Menganalisis distribusi sosial ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Ekonomi: Mengevaluasi potensi ekonomi suatu wilayah dan mengidentifikasi pasar yang potensial.
Komunikasi:
Menyampaikan informasi secara efektif kepada berbagai kalangan, baik ahli maupun non-ahli.
Membantu memvisualisasikan ide-ide kompleks dan menyederhanakan pemahaman