Menemukannya, bukanlah satu rupa kebetulan. Indah itu bermekaran, diiringi kicau burung saling bersahutan. Satu tangkai kenikmatan, perasaan menikmati.
Menemuinya, sebab hati berbisik. Hati merasa butuh, menanamkan yang tertanam. Sejuk pun segar itu, di taman hati.
Bersamanya, temaninya. Bertumbuh kembang, saling yang urun silang.
"Sekuntum syahdu.. itulah wujudmu." Tulusku bersuara.
"Sekuntum syahdu.. harum pun wangi itu, adalah milikmu. Utuh." Jujurku menata kata.
01 Juli 2022