Melewati mimpi, ditemani malam sepi. Elegi berganti, menjadi inspirasi. Hati.. ada yang menerangi. Pikir.. tak berhenti untuk menggali, pemantik langkah kaki untuknya nanti.
Melewati pagi, dengan senyum sang mentari. Beberapa detik terjadi, sekian menit menghampiri. Jam sedikit berbisik, tentang rindu yang menggelitik satu sisi hati.
Menanam kian tertanam, bertahan demi impian. Suratan memang jawaban, sekian lembar ingin itu terhindarkan. Menjaga, merawat keindahan.
Menanam bukan tenggelam, untuk apa suram. Isi hati mengerti, rindu ini aku selami. Seorang diri berkompromi, dua sisi hati saling memahami. Friksi, memilih tidak terjadi.
Peracikdiksi
Bandung, 04 Desember 2021