Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Untukmu Abadiku

11 Oktober 2020   20:57 Diperbarui: 11 Oktober 2020   21:04 124 35
Untukmu Abadiku

Ketika jauh yang harus kita tempuh, kita tidak rapuh. Jiwa kita senantiasa terbalut setia. Hati kita enggan melepuh, menolak memilih gaduh.

Wajah kita senantiasa terbasuh percikan-percikan keteduhan, meneduhkan. Keluh hanyalah satu warna rasa, peluh hanyalah satu uji coba. Lalu tentang kesah, itu hanyalah biasa yang urun kita tata.

Buana terhampar, begitu lega. Jiwa kita bergetar, mengelus dada. Kita berdua percaya, akan suatu ketika di satu titik masa.

Apa saja yang abadi, tidak akan pernah saling mengingkari. Apa saja yang sejati, senantiasa saling menemani. Apa saja yang hakiki, akan pasti terbukti. Dimiliki termiliki.

Ruang-ruang kosong, kita isi dengan berbakti. Ruang-ruang hampa, kita ubah menjadi gelak tawa. Ruang-ruang sempit, kita pugar menjadi lebar yang berbinar; bersinar.

Untukmu;
Uluran tangan yang akan berkenan memegang erat. Kecupan yang akan, membuatmu berteman hangat. Senyuman pula sentuhan, yang akan menggiring kita meraih nikmat bukan sesaat.

Abadiku;
Kita saling mencermati, kita unggah warna merah yang mendekap ramah. Kita siasati rugi pun elegi, untuk berhenti mengikuti. Lalu pergi, tak berkenan kembali, menuju sunyi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun