Saya harus acungkan jempol kepada si Wali Kota Depok yang rodo aneh ini, menurut pengamatan saya selama ini. Nur Mahmudi saya amati sebagai pejabat yang cukup eksentrik dengan kebijakannya yang banyak mengundang kontroversi. Tak saya sebutkan kebijakan apa itu. Tapi kali ini, dengan imbauan tidak makan nasi sehari dalam seminggu bagi PNS, sungguh ide brilian. Jangankan tidak makan nasi satu hari, dua dan tiga hari pun saya bisa, asalkan ada pengganti untuk itu. Kita memang banyak kentang, umbi-umbian, pisang, makanan instan seperti mie dll, namun cukup kah tersedia jika semua masyarakat Depok secara bersama-sama pada hari selasa tidak makan beras? Memang perlu dikaji, sebab selama ini yang tersedia memang beras. Bisa dibayangkan, jika satu hari manusia makan nasi sekitar 400 gr s/d 600 gr, maka kebutuhan beras Indonesia sekitar 400 gr x 235 juta = 94.000.000.000 gram = 94.000.000 kg = 94.000 ton s/d 141.000 ton. Kalau dalam satu kali panen (6 bulan) 94.000 ton x 182 hari = 17.616.000 ton s/d 25.662.000 ton. Kalau setahun tinggal dikali dua saja. Nah kalau dalam seminggu satu kali tak makan nasi maka akan terjadi penghematan beras sekitar 94.000 ton x 54= 5.076.000 ton setahun. Kalau harganya beras sekitar Rp 5.000 sd Rp 10.00 per kg, maka penghematan sebesar Rp 25.380.000.000,- s/d Rp 50.760.000.000,- Jumlah tersebut cukup besar untuk bisa membangun jalan di sawah dan buat irigasi. Kita butuh pemikiran cerdas seperti Sdr Nur Mahmudi ini. Semakin banyak ide seperti itu, maka semakin banyak penghematan, semakin banyak juga infrastruktur atau fasilitas umum lainnya yang bisa dibanun. Sekali lagi, salut untuk Wali Kota Depok.
KEMBALI KE ARTIKEL