Setelah beberapa detik saya pun sadar bahwa ternyata bukan sedang razia, namun apa ya?
saya pun memacu laju kendaraan saya sambil berpikir apakah nanti saya akan dicegat. ternyata tidak juga. lalu dada saya berdegup kencang, keringat dingin mengalir dengan derasnya, dan alam terasa sedang menyanyikan lagu-lagu kematian...(AHHHH LEEEEBBBAAAAYYYY.. GAK SEGITUNYA KALEE).
saya melihat sekumpulan Pria Tegap, rambut cepak, dengan alat komunikasi selalu menempel di telinga, berkacamata hitam dan berdiri di depan sebuah restoran. Oh, jadi ini rupanya, penyebab begitu banyaknya Petugas keamanan. ternyata ada Pak Presiden. Hmmmmm..... saya manggut-manggut.
sebenarnya ada cukup banyak warga yang menunggu untuk sekedar sekilas melihat Sang Pemimpin Negeri ini. Bapak-bapak, Ibu-ibu, bahkan anak-anak.
tak ketinggalan juga para gadis ABG yang sudah berteriak histeris, menjambak-jambak rambut, dan menangis sesenggukan sambil membawa poster Pak Jokowi. "Pak Jokowi....We Love You...." (BAGIAN INI ADALAH BOHONG).
sayang saya tak sempat mengabadikan momen ini. sungguh disayangkan sekali... (Kini saya yang sesenggukan, berteriak histeris, dan menjambak-jambak rambut).