Siang di jalan pinggiran, sesosok tubuh manusia berkulit agak gelap, berusia belasan tahun, dan mengenakan seragam putih biru terbaring mengenaskan di badan jalan membuat orang-orang di sekitar berkerumun membentuk lingkaran mengelilingi tubuh itu. Darah segar masih mengalir melebar membasahi aspal hitam. Kepalanya nyaris remuk penuh darah. Tidak ada gerak naik turun di dada orang yang terbaring itu. Matanya terbelalak kosong menyisakan harapan yang masih menggantung.