Wajah elok rembulan bercadarkan selaput awan kelabu, desis lirih angin pantai, bintang yang membedaki langit, suara percikan ombak mengecup kokohnya batu cadas, dan semua pemandangan elok yang tergelar malam itu di bibir pantai tak nikmat lagi kurasa. Ada kesedihan yang meraja dalam hatiku, pandanganku kosong jauh menembus batas kaki langit, ada kegundahan yang tak terlukiskan mengoyak kalbuku. Pikiranku berusaha menelusuri setiap sudut ruang otakku, mengumpulkan kepingan-kepingan memori yang terserak. Dan tidak berselang lama muncul gambaran flashback di depanku bak layar tancap dengan otakku sebagai proyektornya.