Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Moments To Remember

3 Desember 2010   09:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:04 69 0
Berikut ini ada 3 pesan pendek yang semalam saya kirimkan ke beberapa teman, isinya kurang lebih: “Bro, kamu kangen gak sama kereta api Sritanjung, feri padangbai-lembar, sepedaan di ampenan, masak indomi di trawangan, kedinginan di plawangan?” “Des, kamu kangen gak ama Matarmaja, jip maut di Tumpang, main air di Ranukumbolo, ilalang oro-oro ombo, jurang arcopodo, merah putih di Mahameru?” “San, kamu kangen gak ama  Tawangalun, feri gilimanuk, mio biru plat DK, poppies lane 2, k-square malam malam , nekad-nekadan cari rute jalan, 36 jam gak makan nasi" Pesan yang dikirim karena kegalauan dan perasaan tidak nyaman. Pesan karena sebulan terakhir berada dalam situasi yang sampai saat ini masih berat dijalani. Terjebak dalam rutinitas baru dunia kerja dan ditempatkan di lingkungan dengan tekanan tinggi hingga berpuluh tahun ke depan. Ya, mungkin masih ada rasa kurang bersyukur dan tidak berlapang hati menerima hal tersebut. Namun setidaknya, akan mencoba tetap bertahan. Ketika kita mengalami hari-hari berat dan melelahkan, coba sejenak kita ingat kembali kilasan-kilasan momen istimewa yang telah kita lewati dengan teman-teman terdekat, sobat-sobat terbaik. Buka kembali folder-folder foto lama kita, lalu putar lagu-lagu mp3 yang bisa membawa pikiran dan hati kita ke kenangan tersebut. Kadang hal kecil yang saat itu tidak begitu berarti, tiba-tiba muncul kembali ke pikiran kita sebagai sesuatu yang luarbiasa dan menyenangkan. Secangkir kopi pahit untuk berlima, merebus air putih dicampur jahe mentah agar tidak kedinginan, menebak-nebak berikutnya kota apa selama perjalanan, berdiri di dalam toilet gerbong karena tidak kebagian tempat, ngobrol-ngobrol dengan penjual es degan, ribut-ribut dengan calo pelabuhan karena masalah tiket. Tidak ada yang istimewa dengan kejadian-kejadian itu. Namun, setelah beberapa waktu terlewati, saat kita tidak lagi mampu mengulang momen-momen itu, kita baru menyadari, bahwa saat-saat itu adalah saat-saat yang berharga.  Hal yang dapat saya pelajari adalah : bagaimana pun beratnya masalah dan situasi yang kita hadapi, penting rasanya untuk tetap berpikiran positif dan selalu bersyukur. Banyak kilasan kejadian yang telah kita lewati untuk mengingatkan betapa indah dan menyenangkannya hari-hari kita kemarin. Lalu, kalau kita bisa menemukan kembali semangat positif itu, hmm.,pasti yang terjadi hari ini dan hari-hari berikutnya juga akan seindah hari-hari kemarin. Akhirnya, kita baru menyadari betapa beruntungnya kita masih memiliki kawan-kawan terbaik dalam melewatkan hari bersama. Meskipun telah berlalu, kenangan akan hal tersebut akan selalu menguatkan dan melegakan. (beberapa balasan yang saya terima dari pesan pendek yang terkirim adalah : “Lagu yang pas untuk mengenang semua keindahan itu. Norah Jones : what am I to you. Sebetulnya ya biasa az sih dhi, tapi akhir-akhir ini sering merasa bahagia tanpa sebab. kalo ingat pas jalan bareng, kumpul-kumpul, hanya sekedar merasakan angin sore hari. bisa bikin aku merasa bahagia , rasanya damai banget..fly..” “Setua itu kah kita mengenang itu semua? Hahahaha.. perjalanan masih panjang, pasti ada banyak waktu yang tidak kita ketahui yang akan membawa ke dalam situasi seperti yang kita bayangkan, atau lebih indah. Gilaa, bicara apaan yak aku nih, wkwkwkwkwk,.aku kadang mikir juga, sayang banget masih muda gini kalo cuma gitu-gitu aza,.pengen yang lebih eksplosif lagi.,” “Ngajak debat Jakmania ama Bonek, ribut sama calo pelabuhan, dinner di pantai ngeliatin rinjani, dan nyanyiin Indonesia Raya 3 hari setelahnya..” “Setuju 100%. Yang penting bersyukur, jangan lupa” )

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun