Tina Tamher, SH MH sebagai ketua INSANI dan LBH Kesehatan menyatakan bahwa acara ini selain menjadi refleksi rasa syukur juga aharapan dan mendorong pemerintah dan para stakeholder lebih memberikan kejelasan transformasi sistem kesehatan masyarakat dan penegakan hukum secara adil dan tegas keatas, selama ini tumpul dan tajam kebawah. " Merdeka bukanlah dimaknai bebas tanpa aturan. Merdeka juga bukan berarti semena-mena saat berkuasa, ini kita bisa rasakan saat ini lembaga yang mestinya memberikan pengayoman dan jaminan keamanan justru malah sistematis melakukan kejahatan dan jelas berusaha ditutupi, kenapa kami begitu bersemangat menggaungkan Indonesia Raya Tiga Stanza, karena disitulah makna yang sesungguhnya terkikis kini utamanya di Stanza dua dan tiga, silahkan resapi dan pahami, sayangnya kadang kita hanya sekadar melebihi tidak lebih dari tiga menit kita merasa kepanjangan sedang konsep kita bernegara ada disitu ", Â pungkas Tina.
Sebagaimana saat pelaksanaan upacara diungkapkan oleh Inspektur upacara bahwa perlunya refleksi kemerdekaan ini menjadi tonggak untuk terus perbaiki kelayakan hidup dalam hal kesehatan, mulai dari jaminan sosial kesehatan yang tidak memberatkan juga layanan klinis serta promotif dan preventif dalam layanan kesehatan.
 "Identifikasi bangsa Indonesia adalah berbeda inilah modal awal kita, selanjutnya kreatifitas dan puncaknya menikmati kebaikannya, bangsa yang penuh keragaman ini justru menjadi kuat karena karakter dan iktikad untuk kebersatuannya, negara ini rechtsstaat bukan machtsstaat demikian tegas dinyatakan dalam butir Pancasila- berdasarkan atas hukum bukan kekuasaan belaka", tegas Shoim, inspektur upacara.
Joglo Tana Tinggi  melaksanakan upacara HUT Bangsa Indonesia ini sudah ketiga kalinya dan terus diniatkan bersama sama LBH Kesehatan dan komunitas lainnya dan masyarakat tiap tahunnya", Tutup Tina di sore itu dalam kesejukan alam perbukitan Sukamakmur.