Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan proses penting dalam demokrasi yang memungkinkan masyarakat menentukan pemimpin yang akan memimpin daerahnya. Namun, tak jarang Pilkada memicu konflik, baik antar-kandidat, antar-tim pemenangan, maupun antar-pendukung. Persaingan ketat dan kepentingan politik sering kali menimbulkan tensi yang berpotensi menciptakan konflik yang merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, menghindari konflik dalam Pilkada menjadi tantangan utama bagi para kandidat, partai politik, dan masyarakat. Untuk menghindari konflik tersebut, diperlukan strategi pemenangan yang tidak hanya efektif, tetapi juga beretika.
KEMBALI KE ARTIKEL