Ternyata, berat badan dan tinggi badan merupakan faktor tumbuh kembang seseorang yang dapat berubah, berkat kadar Gizi dalam tubuh setiap manusia.
Gizi pada dasarnya berupa makanan yang kita makan. Setiap makanan yang dikonsumsi memiliki pengaruh terhadap tumbuh kembangnya manusia. Karena gizi dalam makanan ini sangat penting terutama mengenai apa yang kita konsumsi, maka makanan dibagi ke dalam dua tipe, yaitu makanan dengan Gizi makro dan makanan dengan Gizi mikro.
Makanan yang memiliki kandungan gizi makro itu seperti nasi atau karbohidrat lainnya. Kemudian ada protein seperti nabati dan hewani (kacang-kacangan dan daging/ikan). Kemudian ada juga gizi mikronya seperti sayur dan buah. Semua makanan ini mengandung karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
Memang sama-sama kita akui bersama jika di tahun-tahun sebelumnya jargon yang sangat kuat dan melekat di benak kita untuk meningkatkan Gizi di masyarakat adalah dengan "Empat Sehat Lima Sempurna". Namun kini jargon tersebut lebih dipadatkan lagi menjadi "Makanan Dengan Komposisi Seimbang" baik dari karbohidrat, lauk protein, sayur dan buah. Susu yang sebelumnya menjadi pelengkap lima sempurna kini dikategorikan menjadi protein hewani.
Mengingat akan pentingnya asupan gizi, berikut ini adalah salah satu tentang kisah inspiratif dari Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards yang memanfaatkan tanaman liar sebagai sumber pemenuhan gizi.
Pemberdaya Gizi Dari Tanaman Liar
Hayu Dyah Patria adalah wanita warga Sidoarjo, yang mengenalkan pemanfaatan tanaman liar itu kepada warga Galengdowo. Niat sang nona sederhana saja, "Untuk melestarikan tanaman liar, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan memerangi kekurangan gizi dengan cara yang masuk akal," katanya. Masuk akal karena bisa dikembangkan dengan mudah, tanpa perlu perlakuan spesial. Sebagai ahli teknologi pangan, Hayu Dyah, kelahiran Gresik, 27 Januari 1981, tertantang meningkatkan status gizi masyarakat. Dia melihat sekeliling, apa yang mudah dijangkau orang kebanyakan.