Â
Aksi demonstrasi ini dilakukan karena adanya tahanan atas pelaku pencabulan yang berhasil kabur dari ruang tahanan polres Gowa.
Puluhan massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam Forum Kajian dan Gerakan Advokasi Kerakyatan (FK-GARDA) yang di pimpin oleh jendral lapangan Aspar mendatangi Polres Gowa Senin(21/02/2022) dengan membawa Grand Isu "COPOT KAPOLRES GOWA KARENA DIDUGA TIDAK MAMPU MENERTIBKAN ANGGOTANYA).
Menurut Aspar selaku jendral lapangan, pelaku pencabulan yang berhasil kabur dari ruang tahanan Polres Gowa ini, sebelumnya melarikan diri ke Nusa Tenggara Timur(NTT) yang kemudian berhasil di tangkap dan dibawa pulang ke POLRES Gowa. Setelah beberapa bulan ditahan di ruang tahanan POLRES Gowa, Pelaku kembali melarikan diri pada bulan september 2021 lalu. Ungkapnya.
"Kami menduga adanya kongkalikong antara pihak Polres dan Tahanan atas pelaku pencabulan yang kemudian berhasil melarikan diri dengan memanjat pagar dan di jemput oleh rekannya menggunakan sepeda motor, sedangkan kita ketahui bahwa ketika sudah menjadi tersangka itu kemudian tidak lagi bisa menggunakan alat elektronik. lalu siapa yang membangun komunikasi diluar, bagaimana mungkin rekannya ini bisa tahu bahwa Pelaku tersebut akan melarikan diri pada waktu itu." Â Lanjut Asfar dalam orasinya menggunakan pengeras suara.
Tambahnya, Berjam-jam kami  melakukan Aksi demonstrasi namun sangat di sayangkan pihak dari POLRES Gowa tak kunjung menemui kami untuk mengklarifikasi atas apa yang kami sampaikan di depan kantor POLRES Gowa, sehingga kami menyimpulkan bahwasanya POLRES Gowa tidak Kooperatif.
Asfar selaku jendral lapangan berharap agar kiranya POLRES Gowa segera menangkap tahanan yang berhasil kabur  dan segera mengakomodir apa yang kemudian menjadi tuntutan dari Forum Kajian dan Gerakan Advokasi Kerakyatan(FK-GARDA), kemudian meminta Kapolres Gowa untuk segera mundur dari jabatannya karena kami anggap lalai atas pengawasan terhadap anggotanya, tutup Asfar.