Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Tanggungjawab Lembaga Pendidikan

18 Maret 2015   20:23 Diperbarui: 1 September 2015   22:46 430 0

Setiap interaksi memunculkan timbal balik, dalam timbal balik (yang di dalamnya memperoleh kesepahaman) menghasilkan suatu kesepakatan bersama serta tujuan bersama dan pada akhirnya akan menjadi sekumpulan orang yang membentuk organisasi. Setiap organisasi tidak berdiri sendiri, banyak komponen-komponen yang menyusunnya; mulai dari visi, misi, struktur dan manajemen organisasi.

Dari sinilah dapat dilihat, administrasi tidak hanya sekedar diartikan sebagai sebuah prosedur ataupun hanya dimaksudkan selalu terkait keuangan suatu organisasi. Lebih luas lagi, administrasi mencakup keseluruhan kegiatan dalam organisasi tertentu yang meliputi pembentukannya, pengelolaaannya, pengembangannya serta pula strategi – strategi dalam pencapaian tujuan yang diinginan.

Momentum pergantian presiden ke – 7 merupakan awal dari pembentukan sebuah sistem pemerintahan baru. Secara otomatis pula berbagai kebijakan dalam negara diperbarui, tak terkecuali pendidikan di Indonesia. Salah satu organisasi yang dapat membuat pengaruh besar terhadap kehidupan adalah pendidikan. Hal ini terbukti dari sejarah perkembangannya; mulai dari perjuangan dalam pembebasan, pemberantas kebodohan, upaya menghilangkan kemiskinan hingga pendidikan sebagai alat politik, penghegemoni publik dan alat propaganda masa. Semua hal yang terjadi dengan adanya lembaga pendidikan tergantung siapa yang memiliki peran di dalam lebaga tersebut.

Lembaga pendidikan merupakan salah satu alat untuk memperoleh tujuan pendidikan (tujuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dalam undang-undang SISDIKNAS nomor 20 tahun 2003 bab ll pasal 3 yang isinya adalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”)

“untuk merealisasikan tujuan yang mulia tersebut dibutuhkan kepemimpinan pendidikan yang visionair, amanah, kuat dan juga memiliki jiwa interpreneur pendidikan yang tinggi, bekerja secara keras dan tiada henti untuk terus berusaha mengembangkan institusi pendidikan dengan segala pernak-perniknya, dengan maksud dan harapan terjadinya keberlangsungan belajar secara terus menerus”, jelas ahmadi seorang dosen kurikulum di stain ponorogo.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun