Duduk hanya di tepi
Memandang yang entah dimana ujungnya
Kesesakan ini macam kau telan smua
Tak mampu ku bayangkan jauhnya
Yang nampak hanya si kecil menari di ujung mata
Berayun naik turun
Terkesima tapi takut mencoba
Sejenak mataku terhalang
Kau menutup sebagian pandangan
Ah... Mengganggu saja
Bilakah si badan besar menggeser duduknya?
Memang benar apa kata semua
Betapa dahsyatnya jika bisa seluas itu hati ini
Berkecamuk ingin buang sisi gelap kepala ini
Sudahlah..
Lupakanlah...
Hampakan dulu...
Iya aku mau.. Trimakasih tuk nikmat hari ini
Untuk segelas kopi hitam tanpa aduk
Untuk sepiring tempe goreng
Dan tentu saja untuk luasnya pandangan mataku