Indomie adalah merek top di dunia mi instan. Sejak saya masih bayi sudah kenal merek satu ini. Dulu saat masih balita saya masih ingat jajanan kesukaan saya adalah Anak Mas, mi instan yang bisa langsung dimakan seperti kerupuk, yang tentu saja keluarga Indomie. Walaupun tak selalu membeli mi instan bermerek Indomie, tapi tak bisa disangkal Indomie-lah yang saya rasa paling enak. Dan kita semua tahu, di manapun di Indonesia orang-orang akan menyebut mi instan apapun mereknya dengan sebutan Indomie.
Karena paling top, wajar kalau harganya juga paling mahal. Entahlah apa benar anggapan saya soal harga ini, yang jelas selama ini yang saya tahu demikian. Maka ketika tadi pagi melihat harga Indomie dibawah harga Mi Sedap yang setahu saya selama ini harganya murah, rasa kaget datang begitu saja dan sulit untuk ditolak. Dan sampai sekarang saya masih bertanya-tanya dalam hati: ada apakah gorengan?
Apakah hal ini karena pasaran Mi Sedap sudah melampaui pasaran mi instan lain yang lebih dulu ada seperti: Indomie, Sarimie dan Supermie, sehingga mentang-mentang laku harganya dinaikkan. Atau strategi Indomie menurunkan harga untuk mengambil lagi pasar yang mungkin telah diambil saingannya. Entahlah, tapi saya berharap semoga harga Mi Sedap tidak melambung, soalnya saya belakangan lebih sering beli Mi Sedap karena isinya lebih banyak.