Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kepada Sore

23 Juni 2011   16:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:14 41 0
Saya bilang sama debu yang menghembus mata saya

Saya berteriak pada lampu jalan yang berkedip lemas

Lalu pada rumput berwarna coklat di tengah taman kota

Saya bilang pada mereka bahwa saya tak butuh wangi senja

Saya marah pada benak yang senantiasa kembara,

Lalu pada otak yang muak, juga pada tungkai yang perih

Semua lantang saya marahi dengan kata pedas membara

Saya bilang, saya tak butuh bunga-bunga yang marak di sudut hati

Saya mencaci pasangan yang sedang mesra bertukar kata

Saya menuding ke arah purnama bulat benderang, pada alunan gitar penuh goda

Saya bilang pada mereka bahwa saya tak butuh janji seia atau paras merona

Saya tak ingat berapa lama waktu terbuang menyembur amarah

Saya ingat terduduk bersandar di sebatang dahan berwarna pias

Dengan lubang menganga di dada, saya cuma bisa berseru kesal, Keparat! mudah sekali kau hilang tercuri!

Lalu hati saya yang penuh muslihat dan teka-teki itu menyahut:

"Pulanglah dengan dada kosong menganga.. Sebab saya memang ingin pergi bersamanya.."

Jakarta, Maret 2011

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun