Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary

Mata Danau

23 Oktober 2024   10:07 Diperbarui: 23 Oktober 2024   10:12 24 0
Jadi to, aku adalah tipe perempuan logis. Jarang menggunakan perasaan dalam memutuskan masalah. Lebih mengedepankan manfaat terutama untuk diri sendiri dan bisa dijalani dibanding mudharat. Satu contoh, ketika teman curhat suaminya selingkuh, 3/4 teman yang mendengarkan curhat mengatakan, "Hajar, labrak, maki-maki" , 1/4 abstein, aku berkomentar, "Terus hasilnya apa?" Semua kepala menoleh padaku, bengong tidak bisa menjawab. Ya kalik setelah dihajar, dilabrak, dimaki maki terus berhenti selingkuh? Tentu tidak. Jadi, apa manfaat melakukan hal yang tidak mendatangkan manfaat? Saranku pada teman adalah : bertahan tanpa harus ribut-ribut, inventarisir aset yang ada kemudian alihkan atas nama anak, mulai produktif minimal biaya makan, menyisihkan uang yang diterima untuk dijadikan aset, ketika tiba waktunya ajukan perceraian. Kalau ingin tetap bertahan, ya jangan cemburuan berbagi suami.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun