Sebuah perusahaan produk kosmetik melakukan kampanye CSR dengan fokus pada penghijauan dan pelestarian lingkungan. Namun kenyataannya, perusahaan tersebut masih menggunakan bahan-bahan yang dapat merusak lingkungan dalam proses produksinya. Misalnya menggunakan bahan kimia berbahaya seperti paraben dan merkuri, menggunakan kemasan yang tidak ramah lingkungan (plastik yang tidak bisa didaur-ulang), atau bahkan melakukan pengujian produk pada hewan untuk dijadikan kelinci percobaan. Tentu saja hal tersebut berbanding terbalik dengan CSR perusahaan, mereka mengabaikan isu-isu terkait dengan dampak dari distribusi produk nantinya. Mereka hanya sekedar mengambil keuntungan tanpa memikirkan dengan matang bahwa tindakan mereka merugikan konsumen dan juga bisa menghancurkan alam.
KEMBALI KE ARTIKEL