Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi Si Nafsi*

18 Juli 2012   16:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:49 78 0
Ketika terbuka pandanganmu

Aku bukan aku

kau terjebak, tentu tak tahu

baiklah, aku menjelma buku dipelantar matamu

Silahkan sempatkan, karena aku adalah jiwa yang bergejolak di bawah tirani nafsu

Hampir lelah terbingkai senja yang tak tergapai ketika langit dan bumi, ketika api dan air

Kau bukalah...

Aku ingin ini

Aku mau itu

Kau hendak apa aku rancu

Tatkala kau dapati derai itu kunjung reda...

kuperolehi sepi terkikis pada waktu

lalu ramai

lalu redup

Lalu sesiapa yang terpuruk, tak hendak lagi bersoal pada semu

Sumpah! ketika denyut, ketika degup, ketika dera, ketika nestapa

ada di sana budak-budak memberangus tara...

Majas, ibarat dan kiasan melebur

Penguasa itu mereka lara tak cinta

Kau bukalah...

Aku bergeming

Apa ucapmu? Kasih!? Kutertawai karena rasaku mati

Persoalkan sendiri, aku tak sudi

Tentu saja aku peduli hanya diriku

Berapa kata aku yang kuumbar jangan lagi kau ricuhi

Tak kau perbuat, udara pun debu

Karena aku adalah jiwa yang bergejolak di bawah tirani nafsu

*Nafsi : ks. Egoistis

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun