Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ruang Kelas

Pemanfaatan Lahan Basah di Kecamatan Marabahan Berdasarkan Data Geotagging: Studi Kasus 10 Objek

11 September 2024   22:07 Diperbarui: 11 September 2024   22:09 202 0


NAMA                               : Aura Safa Salsabila

NIM                                   : 2410416220006

KELAS                              : B

DOSEN PENGAMPU   : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si., M.Si.

PTN                                   : Universitas Lambung Mangkurat

FAKULTAS                     : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

PROGRAM STUDI       : S1 Geografi

MATA KULIAH             : Pengantar Lingkungan Lahan Basah


Pendahuluan 

Kecamatan Marabahan, yang terletak di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, memiliki luas lahan basah yang signifikan. Wilayah ini merupakan bagian dari ekosistem delta yang dipengaruhi oleh pasang surut sungai Barito. Lahan basah di Marabahan menawarkan potensi besar dalam sektor pertanian, perikanan, kehutanan, dan ekowisata. Namun, pemanfaatan yang tidak tepat dapat menyebabkan degradasi lingkungan. Teknologi geotagging membantu dalam pemantauan penggunaan lahan dan pengelolaan sumber daya, yang memfasilitasi pengambilan keputusan berbasis data. Artikel ini menyajikan pemanfaatan lahan basah di Kecamatan Marabahan dengan fokus pada beberapa objek geotagging di kelurahan dan desa terkait. 


Geotagging dan Manfaatnya dalam Pengelolaan Lahan Basah 

Geotagging adalah teknologi yang memungkinkan pelabelan geografis melalui koordinat spasial (latitude dan longitude) yang tepat. Dalam konteks pengelolaan lahan basah, geotagging memungkinkan pemantauan distribusi penggunaan lahan, analisis perubahan lingkungan, dan perencanaan tata ruang yang lebih efisien. Dengan perangkat GPS atau smartphone, pengambilan data lokasi menjadi lebih akurat, memungkinkan evaluasi real-time dan berbasis bukti untuk keberlanjutan lahan.


Studi Kasus : Pemanfaatan Lahan Basah di Kecamatan Marabahan

Studi ini akan membahas pemanfaatan lahan basah di Kecamatan Marabahan, dengan fokus pada 10 objek yang tersebar di beberapa desa dan kelurahan, menggunakan teknologi geotagging untuk menganalisis penggunaannya. Terutama di kelurahan Marabahan Kota, desa Bagus, desa Antar Raya, desa Antar Baru, dan desa Karya Maju. 


1. Objek Geotagging 1: Tanaman Pangan (padi)

  • Marabahan Kota memiliki lahan pertanian padi yang memanfaatkan air pasang surut sungai Barito untuk irigasi alami. Sistem ini merupakan adaptasi tradisional yang memungkinkan budidaya padi di lahan basah.
  • Sumber: [Putri et al., 2020, Journal of Wetland Management].
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun