Mengasuh anak dengan disabilitas merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi keluarga yang merasakannya, terutama bagi keluarga kalangan menengah kebawah. Banyaknya penyandang disabilitas di Surakarta yang mencapai angka 2047 jiwa (Dispendukcapil, 2022) ditambah dengan keterbatasan ekonomi, pengetahuan, dan keterampilan dalam mengasuh anak disabilitas, tentunya hal tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi sang anak. Hal tersebut menunjukan bahwa  dibutuhkan ketahanan dalam menghadapi masalah yang ada atau resiliensi yang cukup tinggi pada orangtua untuk dapat mengasuh anak dengan disabilitas. Padahal pada kenyataannya, selama ini program pendampingan yang tersedia hanya disediakan untuk mendampingi sang anak, belum ada program tertentu yang dirancang untuk mendampingi orangtua anak yang berperan penting dalam tumbuh kembang sang anak.
KEMBALI KE ARTIKEL