DPR ngotot membuat gedung baru karena bangunan yang lama sudah tidak layak serta tidak nyaman dan membahayakan diri mereka. Mereka mengatakan merasa was-was jika ada di gedung DPR dengan kondisi bangunan yang ada seperti itu. Selain itu juga ada penambahan staf ahli yang harus diperlukan rungan baru.
Jika anggota dewan merasa gedung di Senayan itu tidak layak, tidak nyaman dan membahayakan diri mereka. lalu bagaimana dengan ratusan atau bahkan ribuan sekolah kita yang nasibnya seperti kandang ayam. Mereka setiap hari harus belajar dengan penuh kecemasan dan keprihatrinan. Jika hujan datang maka atap bocor serta meja kursi juga seadanya dan belum lagi tidak adanya fasilitas yang memadai.
Sebelum DPR akan membuat gedung baru. Anggota DPR mengumpulkan para pengurus IAI se Indonesia (Ikatan Arsitek Indonesia) untuk meminta masukan tentang gedung baru. Para Arsitek menjawab bahwa gedung itu masih layak dan bagus. Bangunan juga masih kokoh dan kuat berdiri. Namun sekali lagi anggota dewan tetap menyangkal dan merasa lebih pintar dari pada Arsitek.
Kemudian ada Ketua IAI Yogyakarta Munichi B Edress yang memberikan masukan kepada Anggota DPR. Gedung baru DPR sebaiknya diberi KUBURAN. Kuburan? ya, dia mengatakan kalo ada kuburan di sekitar Gedung DPR maka para Anggota DPR tidak berani akan macam-macam lagi utnuk melakukan korupsi.
Seperti filosofi Masjid yang di bangun oleh Kerajaan Mataram Islam yang ada di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Jika membangun Masjid maka di belakangnya pasti ada kuburan. Hal ini sebagai peringatan terhadap setiap manusia agar selalu ingat mati. Setiap orang pasti akan mati, dan nanti semua amal baik dan juga amal buruk kita kita akan di balas oleh Allah SWT.
Kembali lagi ke masalah kuburan tadi. Setelah dia berbicara, semua anggota dewan tercenggang dan kaget. Mereka tidak menyangka akan ada yang berbica tentang hal itu. Kemudian apakah Anggota DPR merespon usul dari Ketua IAI Yogyakarta, TENTU SAJA TIDAK. Kenapa? Anda pasti sudah bisa menebak sendiri jawabannya.