Kita Pendusta, Perempuan!!!
Kita terlahir sebagai pendusta, perempuan!!!
Air mata kita adalah kebohongan, perempuan!!!
Perempuan, kata-kata lembut dari bibir indah kita adalah wujud manis kebohongan!!!
Kita tetap tersenyum, perempuan!!
Meski jiwa tersayat-sayat tajam kehidupan
Katakana kita bahagia, katakan tak apa-apa
Meski tulang punggung telah patah memikul seribu beban
Meski hati tak cukup menampung kepedihan
Kita makhluk pendusta, perempuan!!!
Kita terlatih menjadi pendusta ulung
Teruslah berdusta pada anak-anakmu, perempuan
katakan kau kenyang saat makanan hanya cukup untuk untuk mereka
meski lambungmu menipis tak terisi
meski kakimu tak mampu menumpu badan menahan lapar
Teruslah berdusta, perempuan
berikan semua hangat yang kau punya pada suamimu
berikan kenikmatan yang tak terpera
meski tubuhmu menggigil menahan dingin tak terperi
meski kau tak merasakan nikmat yang ada
Kita ini pendusta, perempuan!!!
teruslah berdusta perempuan
biarkan tubuh dan hati remuk redam asalkan anak dan suamimu terus tertawa
biarkan patah tulang keringmu asalkan anak dan suamimu damai
Sumbat celah yang ada dimatamu perempuan
agar tak ada air yang bisa tumpah darinya
karena kita pendusta, perempuan!!!
Kita perempuan pendusta!!!
kita pendusta!!!
Rukoh, Darussalam
16 April 2011