Perpanjangan kontrak Migas di Negeri ini selalu menyajikan permasalahan yang kurang lebih sama, yaitu berapa komposisi Participating Interest (PI) Nasional dan Asing pada kontrak berikutnya. Begitu pula yang terjadi pada perpanjangan kontrak Blok Penghasil Gas terbesar di Indonesia yang bernama Blok Mahakam. Kontrak dan kegiatan eksplorasi Blok Mahakam dimulai pada tahun 1967 dan membuahkan hasil berupa cadangan yang sangat besar pada tahun 1972. Berdasarkan data SKK Migas, cadangan awal (terbukti dan potensi) yang ditemukan sebesar 1.68 milliar barrel minyak dan 21.2 TCF gas. Sungguh angka yang fantastis. Bagaimana tidak? cadangan awal minyak yang ditemukan saat itu hampir setara dengan 50 persen cadangan terbukti minyak saat ini. Ditambah lagi, cadangan awal gas yang terkandung kurang lebih setara dengan 20 persen cadangan gas terbukti Indonesia 2015. Jelang kontrak berakhir, diperkirakan masih tersisa cadangan (terbukti dan potensi) sebesar 200 juta barrel minyak dan 5.5 TCF gas. Tidak heran jika Blok Mahakam dinobatkan sebagai salah satu blok terbesar yang pernah ditemukan di Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat didunia ini.