Tahun ajaran baru begitu berwarna-warni. Kegiatan ospek yang sangat khas di Indonesia ini memunculkan berbagai macam rasa yang tidak hanya dirasakan para mahasiswa baru, tetapi juga oleh para kakak angkatan mereka. Senang, semangat, khawatir, lelah, mewarnai kegiatan ini. Semua orang yang terlibat merasakan hal tersebut dengan alasan yang berbeda. Dalam kepanitiaannya, ada orang yang menjadi panitia hanya karena ikut-ikutan dan sekadar ingin eksis, namun tidak sedikit pula mahasiswa yang benar-benar ingin generasi di bawahnya lebih baik. Mereka inilah yang berusaha sekuat tenaga dan merancang kegiatan ini sedemikian rupa dengan harapan bisa membangun Indonesia. Para mahasiswa baru pun menanggapi kegiatan ini dengan tanggapan berbeda. Ada yang menanggapi dengan penuh semangat, namun ada juga yang menjalaninya setengah hati.
Kelelahan adalah sebuah keniscayaan. Para mahasiswa baru lelah karena harus membuat tugas yang sangat banyak hingga hanya sedikit sekali waktu untuk istirahat. Namun, tentu panitia jauh lebih lelah dan lebih sedikit waktu istirahatnya karena harus mengonsep acara dan punya tanggung jawab lebih selama acara berlangsung. Waktu, tenaga, biaya, semua dikerahkan demi kesuksesan acara untuk para mahasiswa baru. Sikap apatis para mahasiswa baru dalam kegiatan ospek akan sangat tersebut akan sangat membuat kecewa panitia. Sebaliknya, semua kelelahan akan terbayar oleh tanggapan positif dan semangat para mahasiswa baru. Namun kelelahan itu baru akan terbayar lunas saat kesuksesan yang hakiki lahir. Yaitu saat Indonesia benar-benar bisa bangkit. Maka kita belum bisa mengatakan kegiatan itu sukses hanya dengan berakhirnya rangkaian acara. tetapi mungkin kesuksesan itu baru terwujud beberapa tahun yang akan datang manakala jiwa-jiwa muda itu telah mendunia dan berkontribusi bagi bangsa..
