Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Dampak Pariwisata terhadap Sosial dan Budaya

27 Maret 2024   23:52 Diperbarui: 28 Maret 2024   21:15 124 0

Dampak pariwisata terhadap sosial dan budaya Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk kegiatan ini. Seorang wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia. Adapun istilah pariwisata dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) diartikan sebagai suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Namun, pada tahun 1959 istilah pariwisata pertama kali digunakan dalam Musyawarah Nasional Turisme II di Tretes, Jawa Timur. Istilah itu kemudian digunakan sebagai pengganti kata Turisme sebelum kata pariwisata diambil dari bahasa sansekerta. Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan devisa, menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan industri pariwisata, oleh karena itu dapat memicu pertumbuhan ekonomi, terlebih dapat mendorong di berbagai negara untuk mengembangkan sektor pariwisata. 

Kebudayaan merupakan bagian dari kearifan lokal yang dimiliki oleh suatu daerah sebagai warisan turun temurun. Kearifan lokal berasal dari nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal yang secara alami terbentuk dalam suatu kelompok masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Selain berdampak pada aspek ekonomi masyarakat, pariwisata juga berdampak terhadap kebudayaan yang ada di destinasi. Adanya pariwisata turut membantu perlindungan dan pelestarian budaya serta adat istiadat yang ada di destinasi. Dengan adanya pariwisata, kesenian tradisional daerah menjadi lebih sering digelar sehingga masyarakat dan wisatawan tetap mengetahui bahkan mempelajari kebudayaan tersebut. 

Adapun dampak positif dari pariwisata terhadap kebudayaan yaitu: 1. Munculnya kreativitas dan inovasi budaya Kegiatan pariwisata sering kali memperkenalkan masyarakat lokal kepada berbagai pengalaman baru, ide, dan pengaruh dari wisatawan yang datang. Hal ini dapat memicu masyarakat lokal untuk mengembangkan kreativitas mereka dalam berbagai aspek budaya, seperti seni, kerajinan, musik, tarian, dan kuliner. Wisatawan yang tertarik dengan budaya lokal juga dapat menjadi pasar potensial bagi produk-produk kreatif dan inovatif yang diciptakan oleh masyarakat lokal. 2. Akulturasi budaya Melalui interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokal, terjadi pertukaran budaya yang dapat mengakibatkan akulturasi budaya. Akulturasi budaya adalah proses di mana unsur-unsur budaya dari dua atau lebih kelompok budaya berinteraksi dan saling memengaruhi satu sama lain, menciptakan bentuk-bentuk baru dari budaya yang terlibat. Contohnya, masakan lokal dapat mengalami modifikasi atau perpaduan dengan cita rasa dari budaya lain yang dibawa oleh wisatawan, menghasilkan variasi baru yang unik. 3. Revitalisasi budaya Kegiatan pariwisata yang mempromosikan dan memperkenalkan warisan budaya lokal dapat membantu dalam revitalisasi budaya tersebut. Ini bisa melibatkan upaya untuk melestarikan tradisi-tradisi yang mulai terlupakan, memperkenalkan kembali praktik-praktik budaya yang hampir punah, atau membangkitkan minat dan kebanggaan masyarakat lokal terhadap warisan budaya mereka. Wisatawan yang tertarik dengan budaya lokal juga dapat menjadi motivasi tambahan bagi masyarakat lokal untuk menjaga dan memelihara warisan budaya mereka dengan lebih baik. 

Sedangkan pengaruh negatif pariwisata terhadap Kebudayaan salah satunya yaitu meningkatnya akulturasi budaya, yang merupakan percampuran budaya lokal dan budaya asing. Hal ini dapat menyebabkan perubahan dalam budaya lokal yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia, seperti penggunaan simbol agama, kerajinan tangan, dan tarian sakral yang dipertunjukan kehadapan wisatawan. Pengembangan pariwisata juga dapat menyebabkan rusaknya monumen dan kebudayaan, meningkatnya kriminalitas, dan komersialisasi budaya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun