Jendela-jendela begitu tentram, kala malam kian pejam menyambutnya penuh harapan baik. Sendirian bersusah payah, memasung langkah yang selalu nyaris ingin memutar arah. Senyum tak pernah mangkir, menompang wujud-wujud lain yang membuatmu kadang semakin sulit berpaling. Kau tak mungkin sembuh, bila ruang ketidakmungkinan masih saja tergenggam penuh.Â
KEMBALI KE ARTIKEL