Kadang aku ingin bersuara
Tapi kadang itu hanyalah rencana
Yang kadang tak berujung nyata
Tenangnya hati tak bisa kurasa
Pekatnya jiwa yang membahana
Ilusi datang dikala duka
Sejenak membias indah luka
Teman,
Aku tak bisa bercerita tentang burung kecil
Hanya melihatnya mengepak kala membelah langit
Berharap sayapnya tak lagi terhimpit
Oleh kenyataan yang membuatnya kerdil
Kawan,
Benih hidup ini tak akan bisa ditukar
Pundi emas pun tak membuatnya kekal
Seonggok daging dan sebongkah tulang
Yang hanya akan menemani kita pulang