Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Puisi Luka Etika Berbuah Duka di SPH

31 Januari 2024   21:00 Diperbarui: 31 Januari 2024   21:01 59 4
Di Rumah Sakit Semen Padang,
Terjadi ledakan hebat, tanpa aba-aba,
Teknisi kerja AC diduga lupa jejak aturan,
Di lantai tujuh, tercetuslah bahaya.

Tak ada jiwa melayang, syukur pada Tuhan,
Namun luka-luka terasa dalam,
18 orang terluka, ratusan terpinggirkan, pedih memandang,
Di tengah kerusakan yang menyesakkan.

Berita merambat di seluruh negeri,
Cerita tragis dari SPH, video mendramatisir rasa,
Sedih, duka dan prihatin melanda hati,
Tempat berobat yang nyaman, hancur terkena bencana.

Etika keinsinyuran tercoreng berat,
Prinsip-prinsip diabaikan, akhirnya datang cerita kelam,
Keselamatan masyarakat terlupakan,
Hanya demi perbaikan yang kelam.

Sertifikasi teknisi operator, suatu keharusan,
Namun kekurangan terlihat, terselip rapuhnya,
Standar tak konsisten, pengawasan lemah,
Ledakan ini pun jadi bayangan hitam.

Lembaga PII, suara peringatan di sore temaram,
Menuntut penegasan, dari pelaku salah,
LSP berkata, sertifikasi harus diutamakan,
Untuk keamanan dan kualitas, tak boleh ragu.

Seorang teknisi, tak cukup gelar,
Sertifikasi diperlukan, sebagai jaminan nyata,
Proses yang ketat, tak hanya sekadar formal,
Masyarakat pun percaya, pada yang teruji dan terlatih.

Namun, dalam kerumitan undang-undang,
Banyak yang terlewat, tak tersentuh tangan,
Regulasi perlu diperbarui, agar tak terlupakan,
Keselamatan masyarakat, tak boleh ditinggalkan.

Dari hukum yang dingin, terlihat pertanggungjawaban,
Teknisi dan pengawas rumah sakit, dalam sorotan tatapan,
Pidana dan perdata, mereka dipertanyakan,
Kerugian dan korban, harus ditakar dan dibayar.

Peristiwa ini adalah pelajaran, semoga terang muncul,
Ledakan yang berlalu, jadi cermin kesalahan,
Etika dan sertifikasi, tak boleh terabai,
Agar kelam tak lagi singgah di tengah masyarakat yang damai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun