Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tanpa Aturan

19 Februari 2015   15:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:54 15 1

Di balik waktu yang terus berdetak
ada masa yang enggan terlewat
satu dua tiga empat
Jika ia hanya berwujud angka, masih bisakah kita mengingat?

Lampu-lampu beranda sudah dimatikan
tapi beranjakpun kau enggan
akan selalu ada jeda panjang
saat kau menatap lalu berhenti di satu titik:
wajahku
yang katamu bisa membuat menderita sekaligus bahagia

Dalam satu tegukan kopi dingin
kau selalu bisa kehilangan kata
satu dua tiga empat
Saya bisa mencintaimu seketika
lalu tidak akan berhenti selamanya.

(2014, November)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun