Jauh sebelum adanya kemerdekaan, bahkan sebelum bangsa Indonesia terbentuk, kerajaan-kerajaan di nusantara telah melakukan berbagai interaksi dengan bangsa lain. Hal ini dilakukan dengan beberapa motif seperti perdagangan, penyebaran agama, dan sebagainya. Interaksi antara bangsa Indonesia dengan bangsa lain pada saat itu sangat dipengaruhi oleh letak geografis yang sangat strategis. Indonesia menjadi pusat perdagangan dengan banyak pelabuhan yang menjadi tempat bertemunya para pedagang, baik dari Asia maupun Eropa. Selain itu, sebagai salah satu daerah penghasil rempah terbesar pada saat itu, tentu menarik banyak pedagang maupun kerajaan dari berbagai belahan dunia untuk melakukan kerja sama ekonomi. Tidak hanya dalam bidang perekonomian, hubungan diplomatik juga dapat kita lihat dalam bidang kebudayaan dan keagamaan.
Sudah begitu banyak cerita tentang kedatangan bangsa asing, salah satu yang terkenal dan yang sebelumnya kita bahas yaitu kisah Sultan Agung dari Mataram. Beliau dengan baik membangun hubungan diplomasi dengan kerajaan lain di dunia. Berkat pengalaman selama kepemimpinannya tersebut, beliau tidak terjatuh dalam tipu muslihat VOC yang hendak memonopoli kekayaan alam kerajaannya dan justru menunjukkan perlawanan dengan melakukan penyerangan ke VOC di Batavia. Hal ini menunjukkan begitu besarnya peran seorang raja atau pemimpin pada saat itu sebagai pengambil kebijakan untuk melakukan hubungan diplomatik. Salah satu pemimpin yang sangat berani ialah sultan agung adu prabu hanyakrakusuma sebagai pemimpin kerajaan mataram.
KEMBALI KE ARTIKEL