Kepalaku benar-benar seperti mau pecah rasanya. Anakku memang terlahir di Rumah Sakit ini dengan sehat. Dia menangis keras ketika keluar dari rahim ibunya. Semua sehat, organ-organ tubuhnya lengkap. Tak ada keraguan, namun hanya satu yang membuat aku menjadi darah tinggi, kenapa alat kelaminnya tidak jelas? Dokter dan perawat yang menolongnya tak henti mengerutkan alis dan menggelengkan kepala. Berjuta tanda tanya bergelayut dalam otakku. Apa yang sebenarnya terjadi pada anakku? “Semua normal kok, Pak. Tinggal nanti beberapa bulan ke depan dipikirkan lagi. Yang penting, jaga anak Bapak dengan baik”. Aku tahu ,Dokter kandungan itu hanya mendinginkan hatiku yang sepanas bara. Tapi sepertinya kata-kata itu tidak mempan.
KEMBALI KE ARTIKEL