Komunisme adalah paham yang menolak kepemilikan barang pribadi dan beranggapan bahwa semua barang produksi harus menjadi milik bersama. Ini bertujuan agar tidak ada hirarki buruh-pemilik modal karena sistem kapitalis cenderung mengeksploitasi manusia. Komunisme memiliki keberpihakan yang sangat tinggi terhadap rakyat miskin, yang disebut sebagai proletar, dan menolak kapitalisme yang dianggapnya adalah penghisapan manusia atas manusia. Itulah kenapa PKI pada masanya mampu menjadi partai terbesar ketiga di Indonesia. Rakyat Indonesia yang mayoritas adalah rakyat miskin di negara yang baru lepas dari penjajahan mendukungnya; dan itu sama sekali tidak berhubungan dengan ateisme.2)
Perbedaan Mendasar Antara Komunisme Dengan Atheisme
Sebelumnya, bagi yang belum tahu, komunisme merupakan sebuah ideologi politik dan komunis adalah penganut komunisme. Lain dengan atheisme, atheisme merupakan sebuah ideologi kepercayaan dan atheis adalah penganut atheisme. Disini saya akan menjabarkan perbedaan Ideologi Komunis dan Atheis. Komunisme adalah sub-ideologi politik yang didefinisikan dengan ringan sebagai suatu paham pemerataan stratifikasi sosial dan kepemilikan finansial kaum buruh dan tani (proletar) dengan kaum pengusaha (borjuis) lewat pendekatan ekonomi kesejahteraan dan perjuangan rakyat kecil, sehingga tercipta sebuah persamaan dan kesetaraan hak dan kewajiban. Gerakan komunisme muncul sebagai koreksi atas ideologi liberalisme yang dianut Eropa, akar ideologi ini dari Sosialisme.
Atheisme adalah paham yang tidak mempercayai adanya Tuhan, baik secara wujud atau eksistensinya, dan cenderung memiliki sikap anti-theis dan heretic (mengkritik agama dengan hinaan dan cacian),biasanya para penganut atheisme cenderung menganut materialisme absolut, menganalisis penciptaan sesuatu lewat kosmologi, dan memakia prinsip moralitas tanpa hukum agama. Atheisme tidak sinonim dengan agnostisisme, tapi agnostisisme satu arah dan tujuan dngan atheisme. Untuk memahami perbedaan ini dengan mudah, dalam komunisme tidak mengenal istilah kaya vs miskin, sedangkan dalam liberalisme mengenal istilah konglomerat vs melarat.