Pendidikan di Papua diperhadapkan dengan berbagai tantangan yang bersumber dari letak geografis, sosial, dan ekonomi. Berikut adalah gambaran kondisi utama yang menjadi perhatian:1) Kesenjangan akses pendidikan. Hal ini dipengaruhi oleh geografis yang sulit dijangkau karena sebagian besar wilayah Papua terdiri atas pegunungan, hutan lebat, dan daerah terpencil yang sulit diakses. Hal ini membuat distribusi fasilitas pendidikan, seperti sekolah, buku, dan alat belajar, menjadi sangat terbatas. Berikutnya minimnya infrastruktur dasar, banyak sekolah di Papua kekurangan fasilitas dasar seperti bangunan yang layak, listrik, dan akses internet, terutama di daerah pedalaman. Rendahnya rasio guru terhadap siswa, sebagian besar daerah terpencil kekurangan guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak mendapatkan bimbingan belajar yang memadai. 2) Kualitas pendidikan yang tertinggal. Minimnya sarana dan prasarana membuat banyak sekolah di Papua masih menggunakan metode pembelajaran konvensional tanpa dukungan alat teknologi modern. Kemudian, keterbatasan tenaga pendidik: Guru-guru di Papua sering kali belum memiliki pelatihan memadai untuk mengadopsi metode pembelajaran inovatif, seperti pemanfaatan teknologi dalam kelas. Dampaknya adalah terjadinya ketimpangan dengan daerah lain di Indonesia. Hasil ujian nasional dan kemampuan dasar seperti membaca, menulis, dan berhitung (calistung) di Papua sering kali berada di bawah rata-rata nasional. 3) Rendahnya literasi digital. Seperti yang sudah dijelaskan diatas terkait tantangan geografis di Papua, akses teknologi menjadi sangat terbatas, mayoritas sekolah di Papua tidak memiliki akses perangkat teknologi seperti komputer, tablet, atau proyektor. Selain itu, jaringan internet juga belum merata, dengan sebagian besar daerah hanya mengandalkan jaringan 2G atau tidak ada sama sekali. Kendala lainnya adalah kurangnya pelatihan digital: Baik guru maupun siswa di Papua sebagian besar belum terpapar pelatihan literasi digital. Hal ini menyebabkan keterbatasan dalam memahami dan menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Akses teknologi yang terbatas mengakibatkan kesenjangan informasi bagi siswa di Papua karena sering tidak memiliki akses ke informasi dan sumber belajar digital yang tersedia di internet, sehingga mereka tertinggal dibandingkan siswa di daerah lain.
KEMBALI KE ARTIKEL