KH. Mustafa Ali Ya’qub tidak derdengar asing dikeluaga saya, bukan karena beliau adalah guru besar dan Imam besar Masjid Istiqlal, tetapi karena kedekatannya dengan Alm. Ayah saya. Ayah saya dan Pak Ali berteman semenjak menjadi santri di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Menurut penuturan
Paklek saya (paman) saya biasa memanggilnya paklek Din karena namanya M. Sirojuddin yang juga satu pondok dengan ayah saya- tetapi angkatannya jauh dibawah ayah saya – pak Ali memang dikenal sebagai sosok yang menonjol dan pintar. Ayah dan pak Ali adalah teman satu guthek’an (istilah pesantren tradisional yang berarti kamar) satu nampan.Kamarnya sebelah kompleks makam pendiri pondok Tebuireng yang juga menjadi tempat makam gus Dur, karena untuk perluasan dan renovasi akses menuju makam, kamar Lawas yang terbuat dari kayu sudah dibongkar dan diganti bangunan permanen.
KEMBALI KE ARTIKEL