Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Tantangan Guru untuk Upgrade Kompetensi TIK di Era Revolusi Industri 4.0

20 September 2021   13:00 Diperbarui: 20 September 2021   13:06 561 1

Tantangan Upgrade Kompetensi Teknologi bagi Guru di Era Revolusi Industri 4.0 atau Era Modern.      

Pada perkembangan era revolusi industri 4.0 ini merupakan era yang dihadapi oleh Indonesia saat ini. Era di mana kehidupan manusia selalu berhubungan dengan teknologi dan informasi.    

Seorang guru kini harus sadar dengan adanya perkembangan teknologi, mengingat kualitas guru sekarang yang mulai vakum dengan teknologi, tidak akan mampu menanamkan "daya kritis" kepada murid untuk menjadikan manusia revolusioner. oleh karena itu, para guru dan tenaga pendidik untuk wilayah kabupaten pati jawa tengah, kini dituntut untuk dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK), karena pemanfaatan teknologi dan informasi dapat menunjang proses pembelajaran secara daring.    

Guru sebagai aktor utama pendidikan tidak boleh tutup mata. karena itu, guru harus lebih pintar dan cerdas dibandingkan dengan murid-muridnya dalam menyikapi perkembangan teknologi yang semakin melesat. jangan sampai seorang guru tidak menguasai teknologi sama sekali, mengingat anak didik kini lebih akrab dengan dunia teknologi. keterbelakangan guru dalam dunia IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) akan menjadikan senjata lempar yang dapat mempengaruhi profesionalitas keguruannya.  

Menurut Ni Komag Suni Astini 2009 dalam jurnalnya, seorang guru yang gagap teknologi (GAPTEK) akan menurunkan derajat integritasnya di hadapan para muridnya, sehingga murid cenderung dapat bersikap dengan cara meremehkan. seolah-olah guru adalah orang dungu ditengah kota besar. ini merupakan fenomena yang sering ada di sekitar kita. guru boleh produk tahun 90-an, tapi kapasitas keilmuannya tidak boleh terkalahkan dengan persaingan zaman.

Seiring dengan perkembangan TIK yang begitu pesat, telah di temukan beberapa hambatan terkait kompetensi TIK pada guru Madrasah Ibtidaiah di Kabupaten Pati, yaitu : Pertama tentang proyektor yang tersedia di kelas dapat dikatakan tidak ada, dan di kantor guru pun bisa di bilang rusak. alasan guru tidak dapat menggunakan proyektor adalah karena repot, takut korsleting, anak-anak ribut saat menggunakan proyektor, tidak memiliki bahan ajar digital untuk di presentasikan, tidak bisa membuat power point (PPT), dan tidak bisa menghubungkan proyektor ke laptop.

Kedua, usia guru yang sudah tidak muda lagi karena gurunya bisa terbilang sudah lanjut usia atau pensiun. Ketiga, tidak adanya labolatorium komputer di Madrasah Ibtidaiah, karena sarana prasarana masih kurang optimal. selain itu, alasan guru adalah karena sudah nyaman dengan metode pembelajaran verbal, dan belum nyaman menggunakan metode pembelajaran berbasis TIK.  

Menurut Syamsuar dan Reflianto 2019 dalam jurnalnya, Era revolusi industri 4.0 merupakan tantangan berat bagi guru Indonesia. jika seorang guru tidak mengubah cara mendidik dan belajar mengajar, maka 30 tahun mendatang akan mengalami kesulitan yang besar. maka dari itu, ada beberapa solusi yang harus dilakukan, antara lain : Pertama, Kesesuaian kurikulum dan kebijakan dalam pendidikan. Kedua, Kesiapan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam memanfaatkan TIK, mengoptimalkan kemampuan peserta didik, dan mengembangkan nilai-nilai (karakter) peserta didik. Ketiga, Kesiapan sarana prasarana pendidikan.  

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun