Seorang teman SMA, sebutlah namanya Rika. Rika adalah mahasiswi jurusan Sastra Inggris di Medan. Ia amat rajin dan pintar, juga sering ke warnet untuk mencari tugas kampus. Saat di warnet, ia segera mencari tugas. Setelah capai googling kesana kemari, ia mulai membuka akun Friendster yang sedang marak saat itu (2008). Kegiatan di Friendster layaknya di Facebook adalah menambah teman. Baginya tak ada niat lain, cukup menambah teman. Sampai pada akhirnya ia berkenalan dengan seorang laki – laki (masih via Friendster) bernama Tommy. Tommy ini berdomisili di Jakarta. Mereka pun bertukar nomor ponsel. Semakin intens mereka berhubungan ternyata menghadirkan cinta, dan tak lama kemudian Tommy yang punya ibu keturunan batak pun segera hijrah ke Medan dan menemui Rika. Setelah bertemu, mereka pun sepakat untuk berpacaran.
Seminggu berpacaran dan Tommypun sering berkunjung ke rumah Rika ketika siang hari (saat orang tua rika bekerja dan adik-adiknya sekolah). Pertanyaan nya Cuma satu, Apa yang dilakukan laki – laki dan perempuan (statusnya berpacaran dan belum menikah) di dalam satu rumah? Dimulai dari Ciuman bibir biasa, sampai ke taraf French Kiss dan grepe-grepe. Tak sampai disitu, mereka pun melakukan hubungan layaknya suami – istri. Memang tidak sampai merusak keperawanan Rika, tapi “pengalaman pertama begitu menggoda”, ujar Rika ketika jujur padaku. Dan ini terus berlanjut sampai saat dia jujur kepadaku mengenai Keperawanan nya yang hilang.
Kejadian seperti ini juga terjadi seperti pemberitaan vivanews.com beberapa waktu yang lalu. Dimana gadis berusia 15 tahun dipaksa menyerahkan keperawannya oleh seseorang yang bernama Effendi (26), warga Perumahan Pondok Benowo Indah, setelah berkenalan lewat facebook. Hanya yang membedakannya adalah Hubungan seks yang terus berlanjut disertai dengan tabiat kasar tommy, layaknya seorang psikopat yang tidak segan - segan untuk memukuli Rika.
Mereka mulai SK (sewa kamar) di suatu hotel dan telah cukup sering. Hampir 1 tahun kegiatan itu terus berlanjut sampai suatu hari, Tommy mengaku telah sering menggagahi Rika dan keperawanan Rika hilang karena nya. Aku tak percaya. Tommy bilang, “kalau gak percaya, datangi kami besok ke Pondok Indah Melati jam 3, kami ada rencana besok mau SK disana”. Aku pun kesana, tapi oleh para penjaga aku tak diizinkan masuk. Alasannya karena saat itu aku sendiri dan memakai jilbab. Saat itu Aku ingin bertanya namun takut membuatnya tersinggung, aku Cuma bisa menunggu untuk Rika menceritakan padaku. Akhirnya dia Jujur dan sudah sering melakukan hal itu. Rika sadar akan perbuatan mereka yang sudah terlalu jauh dan ia terlihat sedih. Lalu aku yang suka asal nyeplos bilang, ”ah,, tak usah sedih.. yang penting nikmat nya udah kau rasakan. Aku belum wak..” dan ungkapan ku yang demikian memancing nya untuk mengatakan, “semua gaya udah ku coba, sampai gaya Lumba-lumba”, syukurnya dia pun bisa tertawa dan mulai banyak bercerita tentang hubungan yang pernah mereka lakukan. Tak sampai disitu, lewat ceritanya Rika mengatakan bahwa memiliki keinginan menikah. “kami mau merid wak,, tapi mamakku gak setuju karena dia sering kasar sama aku, hampir kayak Psikopat gitulah, cemburu kali dia, aku gak bisa kemana – mana tanpa dia, tapi kami tetap usaha terus untuk punya anak walaupun aku tahu nanti anak itu disebut anak haram”, Aku Cuma mengatakan, “kau pikirkan lagi lah, masa’ dalam Rumah Tangga nanti kau masih kena’ pukul aja? Bisa – bisa kau matilah”.
Hubungan seks pun sudah menjadi rutinitas mereka, dan perlakuan kasar dari sang pacar pun terus berlanjut. Hubungan pacaran pun sempat beberap kali putus sambung. Dan akhirnya hubungan itu pun berakhir tanpa kata putus. Ayah Rika yang tengah mencalonkan diri menjadi anggota DPRD pun berang lantaran Rika nya sering mendapat pukulan, tak jarang juga biru dan lebam di lengan nya. Beliau mendatangi rumah Tommy dan memukuli nya lalu mengatakan “Jangan Pernah Kau Ganggu Anak Ku Lagi, Pulang Sana Kau Ke Jakarta”.
Dan sejak saat itu, Rika pun terbebas dari Tommy, walaupun Keperawanan menjadi taruhannya. Baginya sekarang, jalani hidup dengan sebaik – baiknya tanpa harus berlarut dalam kesedihan dan penyesalan.
Selamat Pagi
Auda Zaschkya