Jika feodalisme di Eropa ditandai dengan ksatria berbaju baja, istana megah, dan para bangsawan yang hidup dalam kemewahan, maka feodalisme pendidikan di Indonesia hari ini hadir dalam bentuk yang lebih halus, tetapi tidak kalah mematikan. Para "bangsawan" di sini adalah segelintir elit pendidikan dan birokrat yang mengendalikan sistem dengan tangan besi, sementara para "petani" modern --- siswa, guru honorer, dan sekolah-sekolah di pelosok --- terjebak dalam putaran tiada akhir dari keterbatasan akses, biaya tinggi, dan kurikulum yang, jujur saja, lebih mendewakan angka ketimbang esensi belajar.
KEMBALI KE ARTIKEL