Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerbung Pilihan

Kata Sahabat, Aku Ahlul Bid'ah

30 April 2023   13:35 Diperbarui: 30 April 2023   13:46 233 2
Sudah satu tahun aku kenal dengan Wahhab, dia sangatlah baik. Hampir tiap kami bertemu, dia mentraktirku makan mie ayam di warung Bu Milah, tempat favorit kami. Kami berdua aktif di salah satu organisasi keagamaan yang baru-baru ini mulai didirikan. Wajar saja, sedang ramai-ramainya peminat, jadi kami sering bertemu, meski aku dengan Wahhab berjauhan rumahnya.

Tapi entah kanapa, dia tidak lagi kelihatan batang hidungnya di organisasi. Padahal di media sosial dia sering aktif dakwah, tidak seperti biasanya. Husnudzon, mungkin dia belum ada waktu kumpul sehingga dakwahnya beralih dulu ke media. Hebat memang semangatnya. Aku kagum sekali.

Ahhh... Aku sudah sangat rindu kepadanya, ingin sekali kumpul dengan Wahhab. Ingin berbagi cerita lagi. Apalagi sholawatan bareng, rindu sekali. Akhirnya kuputuskan untuk menghubunginya. Kebetulan besok ada acara rapat organisasi untuk persiapan mengadakan kajian mingguan. Siapa tahu dia mau hadir.

"Assalamualaikum... Wahhab, kemana aja nihh kok dah lama gk ikut kumpul? Besok ada rapat hayoo. Ikut yuk, sekalian kumpul kumpul bareng lagi," sahutku lewat Whatsapp

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh. Hehe iya afwan Zaki, ana gak ada waktu kumpul nih. Afwan ya."

"Oh gitu ya. Dah lama lhoo kita gak jumpa. Emang gak kangen apa? Haha."

"Iyaa sih. Suka banyakan gak yang hadir rapatnya sekarang?"

"Ahh biasa kok kayak dulu. Gak jauh beda. Makanya ke sini ya besok. Kita makan mie ayam lagi, kali ini aku deh yang traktir kamu."

"Haha gak usah repot-repot ah. Okee deh ana datang in syaa Allaah."

"Bener yaa Hab, ditunggu lhoo."

"Iyaa. Udah dulu ya. Ana mau dengerin kajian dulu."

"Baiklah. Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh ..."

Tibanya besok siang, aku menunggu Wahhab di Masjid Baiturrahman, tampat rapat akan dilaksanakan. Dalam benakku, mungkin Wahhab tidak akan hadir deh. Dari omongannya aja kemarin kayak ragu.

Astagfirullahal'adzim... Aku sudah su'udzon kepada Wahhab. Ternyata dia hadir. Aku lihat dia baru turun dari angkot pakai gamis dan peci putih.

"Assalamualaikum warahmatullah
wabarakatuh," ucap Wahhab memberi salam.

"Wa'alaikumussalam warahmatullah... MasyaaAllah Wahhab makin tampan aja nih sekarang. Haha. Tumben pake gamis."

"Iya nih Ki, ana pengen ngamalin sunnah, Ki."

"Wahh.. Mantap tuh. Aku juga pengen sih. Cuman belum pede aja. Hehe."

"Gak apa, Ki. Pake aja. Sebetulnya gamis ini juga masih ada kurang nih. Terlalu panjang. Harusnya di atas mata kaki. Makanya setiap jalan aku angkat sedikit. Abis acara ini in syaa Allah mau dipotong dulu. Biar gak isbal."

"Oh gitu ya. Mau dipotong dimana emang?"

"Di samping Polsek katanya ada. Sekalian aja sama antum Zaki, jangan pake celana isbal terus. Kata guru ana, yang pake celana isbal itu tempatnya di neraka. Lebih baik antum dipendekin aja celananya. Biar cingkrang."

"Waduhh... Gak enak aku nih. Kayak gimana gitu pake celana cingkrang. Hehe."

"Gak apa Zaki. Dari pada masuk neraka. Ana juga semua gamis dan celana mau dipotong nih. Takut," tambah Wahhab.

"Iyaa deh. Aku lihat punya kamu dulu ya Hab. Hehe."

"Ana lihat, selama ini kita sudah menyelisihi sunnah terus. Jadi afwan jarang kumpul lagi. Gak enak. Kita sholawatan dilagukan, itu gak ada di zaman nabi. Kalau amalan yang gak dicontohkan sama nabi kan itu bid'ah. Kata guru ana, setiap bid'ah itu sesat dan tempatnya di neraka."

"Kamu tau dari mana itu, Hab?"

"Dari guru ana, Zaki. Aku sering lihat kajian di youtube. Mereka semua bilang bahwa sekarang sudah banyak ahlul bid'ah. Bahkan aku juga dulu ahlul bid'ah karena suka ngerayain maulid nabi, suka sholawatan bareng bareng, melakukan banyak kesyirikan di kuburan. Aku takut Zaki. Jika antum ingin selamat bareng, yuk jauhi amalan bid'ah ini. Jangan jadi ahlul bid'ah terus."

Aku merinding mendengar perkataan Wahhab. Dia berani betul berkata seperti itu. Di pikirannya, aku sudah sesat. Aku ahlul bid'ah. Termasuk temen-temenku dan keluargaku. Mungkin Wahhab menganggap mereka ahlul bid'ah juga.

Next????
Kritik dan sarannya ditunggu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun