Bayangan demi bayangan seolah tidak rela melepaskan aku. Seakan bahagia melihat airmataku terus mengalir dikedua belah pipi. Apa yang harus aku perbuat sekarang? Perasaan cinta dan sayang yang aku harapkan darinya tak kunjung datang. Hanya segelintir harapan yang dia berikan lalu hilang dari hadapanku setelah itu kembali lagi dan memberikan harapan yang sama lagi. Akhirnya aku bagaikan perempuan bodoh yang seolah memilih bersabar adalah jalan terbaik. Perasaan yang lebih berperan dalam hal ini,tidak dengan logika yang datang lalu pergi karena diusir perasaan.