Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Panggung Terakhir Laksmi

6 Februari 2014   16:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:05 44 0
"Heh, Laksmi! Ngapain datang?" hardik Menur, primadona baru kelompok tayub milik Pak Raden.

"Kamu itu sudah tua, sudah tamat!" sambungnya.

"Cuma melihat-lihat," jawab Laksmi lirih. Tangannya mengelus sampur kuning dari sutra.

"Itu punyaku! Jangan pegang!" Batin Laksmi teriris.

***

Panggung ricuh. Laksmi tegak di tengah panggung. Memakai kemben merah, stagen dan sampur di leher.

"Laksmi, turun!" Pak Raden membentak.

"Kang, tolong. Sekali saja," Laksmi mengiba.

"Nggak! Kau mau penontonku lari, hah?" tangan lelaki itu menarik paksa. Laksmi terjatuh. Isaknya terdengar pilu.

***

"Ada orang mati! "

"Eh, ini Laksmi, mantan penari itu!"

"Astaga! Lihat, lehernya dijerat selendang kuning dari sutra!"

keterangan:

sampur : selendang yang dipakai untuk menari

cerita-cerita lain bisa dibaca di SINI

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun