Sabtu jam delapan pagi, aku melihat Mbah Jogo baru keluar dari masjid. Aku segera mengambil jalan memutar dan berharap tidak berpapasan dengan Mbah Jogo. ‘Sungkan’, kataku. Tapi Mbah Jogo tampaknya tahu dan dengan suaranya yang seperti mengandung magnet memanggilku. ‘Nak Mas .. sebentar Nak Mas’, Kata Mbah Jogo. ‘Saya meneruskan pesan Nak Mas Kaldi, hari ini sehabis dhuha, Kita berdua di undang ke rumah Nak Mas Kaldi. Ada acara syukur bin ni’mat, Khitanan anak pertamanya’. Aku tidak bisa menolak, suaranya seperti mengandung magnet. ’inggih .. Mbah’, kataku singkat.