Mungkin, kita sering atau pernah mendengar ungkapan “kamu bodoh” atau “bodoh lu” atau dalam dialek Timor, “lu pung bodok lai” atau “lu pung ngali lai”. Bahkan mungkin kita pernah mengucapkan kata-kata tersebut. Ungkapan ini memang tidak jarang ditemui, baik di rumah maupun di sekolah. Biasanya kata-kata ‘kamu bodoh’ diucapkan untuk menggambarkan kondisi peserta didik, baik secara individu maupun berkelompok. Karena sering diucapkan di lingkungan pendidikan, maka bisa dipastikan yang mengucapkan kata-kata tersebut tidak lain daripada pendidik (guru). Tetapi tidak tertutup kemungkinan yang mengatakan demikian adalah orang tua sebab, kita tahu, orang tua adalah pendidik utama. Menjadi pertanyaan, pantaskah mengatakan ‘bodoh’ kepada anak?? Adakah dampak mengatakan mengatakan perkataan negatif kepada anak?