Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Sayap

6 September 2012   01:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 60 0
Meronta sang jiwa pada raga, asa dan semesta.

Tanpa durhaka berani .

Aku hanya bertanya.

Setetes sebagai penyambung dahaga.

Wahai sayap yang tiada pernah mengeluh.

Tumpahkanlah kedukaan pada semesta dengan berbisik.

Sungguh semesta tahu makna dari kepedihan.

Bukankah Jagad raya terlahir dari benturan.

Oo jiwa yang bersemangat,penuh kasih yang tertunduk malu pada sofi.

Tak akan bisa engkau memberi kasih manakala guci ketulusanmu tiada pernah kosong menguap.

Sayatan menganga yang menjadi tanah, gas dan cahaya.

Berevolusi dan menghidupi banyak tubuh.

Kepadamu Jiwa yang tiada mengeluh juga pamrih hinggap.
Tertunduk.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun