Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

Konsisten! dalam Inkonsistensi...!

5 Juli 2014   21:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:20 100 0
menarik  memang mengamati orang2 yang sedang ngetop disekeliling kita
apalagi yang selalu menjadi sorotan publik dan publik terkesima oleh
gesture dan penampilannya.

Kalau artis mungkin kita nggak kaget
jika perilakunya bisa berbanding terbalik antara yang tampil di publik
dengan tampilannya jika di rumah atau di kamar sendirian
jika dipublik mungkin akan berusaha konsisten menjaga penampilannya
gaya bicaranya dan sikapnya.

menarik jika mengamati seseorang yang lagi ngetren dan menjadi pesona
bagi publik negeri ini.Kelihatan jujur, polos, lugu, sederhana merakyat tidak elitis dst..dst..
kita selalu bertanya apakah publik figur yang akan berkompetisi menjadi pemimpin ini
tidak ada celah kelemahan sedikitpun dan kesannya media memberikan stempel seperti
personal yang multi sempurna..multi perfect tidak ada cacat sebesar lobang jarumpun.

rasanya layak untuk dijadikan bahan pengamatan dan bahan kajian psikologi atau disiplin ilmu lainnya untuk melihat apakah kesempurnaan seseorang memang tidak ada batasnya
para nabipun nggak ada yang sempurna 100%..kalau mereka sempurna tentu mereka tidak takut pada Tuhannya..ternyata mereka adalah manusia2 yang paling takut kepada Tuhannya.

menjadi publik figur atau menjadi pemimpin dunia harus diukur dari berbagai sisi
bagaimana tindakannya, bagaimana ucapannya, bagaimana kerangka visionernya, bagaimana sikapnya, bagaimana konsistensi pribadinya dst..dst..sehingga dirasa cukup dapat dijadikan pemimpin..

kali ini kita mencoba mengamati,..saya nggak usah sebutkan namanya semua orang juga tahu..lagi lagi ngetop-ngetopnya saat ini. Ada hal yang menarik perhatian dari sederetan ungkapan-ungkapan dan statement di media koq tidak konsisten dari satu statement ke statement, sikap demi sikap berikutnya :

contoh2 yang ada di media, jika diamati kira2 seperti ini:

-"apakah bapak mau nyapres"..."saya ndak mikir, saya mau fokus dulu dengan kerjaan saya".."tapi ujungnya nyapres"

-"siapa pendamping bapak atau cawapres bapak".."bisa si A atau bisa si J, orangnya masih muda..tidak pakai kaca mata..pernah jadi menteri"...ternyata cawapresnya.."sudah tua..pake kaca mata"

-"nanti pendampingnya akan di umumkan pada jumat suci..nggak minggu ini mungkin minggu besok"...nyatanya nggak pada hari jumat...

-" sosok sederhana merakyat, naik bajay, speda ontel"...tampil di debat capres.."pake jas..nggak pake baju kotak2 yang sederhana"...nggak tau naik mobilnya..apa..

-"nggak punya uang, biaya kampanye sumbangan rakyat"...tapi..."bisa blusukan kedaerah2..dan selalu belanja dan borong2 oleh2"..uangnya dan akomodasi perjalanannya siapa yang bayar. apakah partai membiayai..rasanya nggak...

-"katanya cinta indonesia"...tapi yang disanjung ke publik malah group metalica bukanya Koes plus, atau panbers mungkin terakhir slank..karena untuk mendampingi promo capresnya kali..yaaa

-"pak hatta mau jadi cawapres..mundur dari menteri koordinator..ada beberapa menteri mundur  karena cuma mau ikut konvensi"...."mau nyapres tapi tidak berani melepaskan jabatannya"

- dari solo belum selesai..pindah jakarta...jakarta belum tuntas..tertarik nyapres

- "katanya banjir dan macet gampang ditangani"...kenyataannya.."banjir bebas menari-nari kepelosok jakarta dan macet menjadi pameran mobil terbesar diseluruh dunia.."

- "tradisi baru bahwa capres tidak musti ketua umum tapi kader terbaik"..."apakah ketua umum bukan kader terbaik..apakah capres sudah kader terbaik dipartainya"..kenapa ketua umum tidak hadir pada debat capres perdana..yang seharusnya saat itu datang untuk memberi support lebih..karena momentnya sangat penting..

- closing statement debat capres perdana..."terima kasih..istriku..anakku..dan ibu Jk.."..padahal disana ada puan..anak ketua umumnya..tapi tidak disapa....mungkin mentor pidatonya kali yang kelupaan yaa...

-"kerja sama tanpa syarat"..tidak ada siapa minta apa.."lantas serangan udara melalui stasion televisi, apakah tanpa ada kalkulasi untung ruginya"..nanti siapa yang bayar gaji karyawannya..lantas siapa yang bayar jam tayangnya..apa dihitung kalau sudah goal dan dilantik gitu.."apakah tidak ada deal2an dibawah meja"..rasanya janggal orang mau membangun suatu negara  tapi tanpa/tidak ada syarat2nya...mungkin aneh didunia..ini..ada membangun suatu negara tanpa syarat..apakah setelah kepilih baru gontok2an.

menarik untuk dipelajari..sosok yang antik ini..utuh sempurna tanpa cacat sedikitpun bagi para pengagumnya..., Apakah ada manusia hebat didunia ini tanpa ada kelemahannya.

kita dulu punya jendral soedirman..punya jendral M. Jusup...dan kini punya capres yang merakyat..yang menjadi ikon kesederhanaan dan dekat dengan rakyat... apakah ketiganya sebanding dan segaris ..dalam mengemban misinya..

yang menarik disini adalah "konsisten dalam inkonsistensi"...jika inkonsistensi dilakukan secara konsisten..kan bisa ada ekses ke yang namanya fraud (kesalahan yang disengaja)..BPK paling tau apa artinya fraud karena tugasnya memeriksa ini...

lantas bagaimana kalau kita memilih seseorang pemimpin yang konsisten dalam inkonsistensi..bisa2 melakukan kesalahan tapi akan  nggak pernah merasa salah, jika terdesak minta saja pembelaan dari pasukan wanipiro yaitu public opinion..

mungkin ini yang perlu digali dan didalami jika ada debat capres berikutnya...untuk menyakinkan bahwa tidak ada inkonsistensi yang konsisten nantinya..

kalu bisa jika ada debat capres atau cawapres jangan cuma 3 jam..tapi menjadi 7 jam...bagaimana seorang pemimpin dalam mengambil keputusan dalam keadaan kelelahan..untuk kali ini bisa dicoba kan dua2nya orang lapangan.

debat capres/cawapres bukan untuk menang dan kalah..menang dan kalah cuma faktor subyektip..tergantung siapa dikubu siapa...yang jelas debat tujuannya adalah untuk menggali pemikiran dari tokoh yang akan memimpin negeri ini..bagaimana kualitas dan kompetensi dari calon2 pemimpin tersebut..seberapa jauh mereka punya cara jitu untuk mengatasi negeri yang masalahnya sudah kompliketit.

kalah dan menang bagaimana ngukurnya..kecuali kalau disuruh tinju baru keliatan siapa yang menang dan kalah. janganlah menjadi orang/kelompok yang suka membohongi dan menyesatkan otak rakyat.

itulah resikonya jadi orang ngetop..ada aja yang pengin tau...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun