Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Randai, Teater Rakyat Minangkabau

12 Mei 2014   22:52 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 10665 0
I. Asal kata dan Pengertian Randai Menurut Chairul Harun, kata Randai berasal dari kata “andai” dan atau “handai” (bahasa minang) yang artinya berbicara denga intim dan akrab mempergunakan kias. Ibarat petatah, petitih  seni sastra Minang Kabau. Kata tersebut mendapat awalan “ba” sehingga menjadi “baRandai”. Ada juga yang mengatakan bahwa Randai berasal dari kata “rantai”. Kata rantai diambil dari bentuk formasi yang terlihat pada pertunjukan  Randai. Formasi tersebut melingkar menyerupai lingkaran rantai. Yusaf Rahman (Musisi Minang), Randai berasal dari kata ra’yan lida’i. Berasal dari kata “da’i”. Sebutan kepada pendakwah dalam tarikat Na’sabandiyah. Ketiga pengertian diatas yang masih berkembang di masyarakat Minang Kabau, tidak dapat dipertanggungjawabkan secara bahasa. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Randai dalam bahasa sangsekerta berarti mengarung diair atau lumpur. Randai dalam bahasa minang adalah formasi melingkar bernyanyi dan bertepuk tangan. Banyak budayaan Minang Kabau, diantaranya Aan Nafis dan Prof. Mursal Einsten mengatakan bahwa Randai yang lahir dan berkembang pertama kali di Minang Kabau adalah berbentuk tarian. Randai Ulu Ambek di Pariaman dan Randai Ilau din saning bakar Kabupaten Solok. Kedua kesenian tersebut dilakukan dengan melingkar dan bernyanyi. Masyarakat menyebutnya dengan Tari Randai. Randai sebagai sebuah bentuk kesenian tradisional, hidup bersama tradisi yang berlaku di dalam masyarakat minangkabau (Esten, 1983:111). Menurut Darwais pada mulanya Randai adalah suatu bentuk kesenian tari. Langkah dan gerakan seperti pencak, memainkannya berkeliling merupakan lingkaran dan jumlah pesertanya tidak tertentu (Esten:112). II. Asal Usul Teater Rakyat Randai Perjalanan Teater di indonesia dimulai ketika seorang saudagar dari Turki yang tinggal di Batavia bernama Jaafar membeli semua perlengkapan pertunjukan teater Pushi Indera Bangsawan Of Penang,  Teater Bangsawan yang terbentuk pada tahun 1885 di Penang, Malaysia. Kelompok Teater ini di pimpin oleh Mamak Pushi dan menantunya Bai Kassim. Mamak Pushi yang bernama asli Muhammad Pushi seorang hartawan yang membeli semua perlengkapan pertunjukan kelompok Wayang Parsi kelompok Teater dari India yang masuk ke Penang, Malaysia tahun 1870. Ketika kelompok Wayang Parsi atau disebut juga dengan Mendu  hendak kembali ke India, semua perlengkapannya berupa, kostum, alat musik, tirai dan lain-lain dijual kepada Mamak Pushi. Pada tahun 1985 Mamak Pushi bersama menantunya Bai Kassim berhasil mengumpulkan para pemain yang kebanyakan pemain muda dan seorang pemain wanita bernama Cik Tot yang menjadi primadona. Kelompok ini sering di undang main di kalangan Bangsawan, oleh karena itulah kelompok ini dinamai Indera Bangsawan. Kehadiran Pushi Indera Bangsawan of Penang mendapat sambutan baik dari masyarakat melayu di Malaysia maupun di Sumatera dan Singapura. Pertunjukan mereka akhirnya sampai ke Batavia. Disinilah Jaafar seorang saudagar dari Turki membeli seluruh perlengkapan Teater Indra Bangsawan dan mengakibatkan rombongan teater tersebut bubar. Jaafar kemudian membentuk rombongan Teater yang diberi nama Stamboel. Nama Stamboel berasal dari nama kota di Turki, yaitu Istambul. Darisinilah kemudian berkembang banyak kelompok Teater Rakyat di daerah-daerah di nusantara, yang terpengaruh dari pertunjukan Teater Bangsawan Indra Bangsawan, Abdol Moeloek Troupe dan Stamboel. Sehingga lahir teater-teater rakyat seperti Ketoprak di Jawa, Abdul Muluk di Jambi, Mak Yong di Riau dan Randai di Minang Kabau. Tahun 1926, Teater Bangsawan Melayu masuk ke Kota Padang, sehingga berdiri dua gedung pertunjukan Teater Bangsawan yaitu di daerah Pondok dan Jalan Thamrin. Kemudian Teater Bangsawan masuk ke Lembaga Pendidikan seperti INS (Indonesian Nedherland School) dan Sekolah Raja di Bukit Tinggi. Pertunjukan Teater Bangsawan menampilkan cerita klisik Minang Kabau dan diberi nama Tonil Klasik Minang Kabau. Tahun 1932, diadakan pasar malam atau dikenal dengan Funcy Fair di Payakumbuh. Disana disajikan berbagaimacam kegiatan tradisi, tari, silat dan ada juga perjudian. Dari sekian banyak ragam acara, tampilah Tonil Klasik Minang Kabau “Talapuik Layu nan Dandam” karya Datuik Paduko. Dari pertunjukan Tonil klasik tersebut, Jalut, Ilyas Datuk ratih dan Datuk Paduko menciptakan kesenian baru yang bertolak dari seni tari Randai yang kemudian di kenal dengan sebutan Randai atau teater Randai. Perbedaan antara tari Randai dan Randai adalah pada dialog dan akting, dimana teater Randai atau yang disebut Randai memiliki dialog dan akting, sedangkan tari Randai tidak. Cerita Randai yang pertama kali ditampilkan adalah “Anggun nan Tonggak” di Pariaman dan Cindo Mato, cerita tentang cinta segitiga, namun tidak bertahan lama. Tahun 1935, kembali diciptakan cerita Randai yang berjudul “Simarantang” yang dipentaskan pertama kali di Payakumbuh. Masyarakat Minang menyebut Randai untuk teater Randai dan tari Randai untuk tariannya. Hal tersebut untuk membedakan antara tari dan teater yang memiliki kesamaan penamaan. Keduanya juga memiliki konvensi yang sama, hanya berbeda pada akting dan dialog saja. Secara umum, seluruh pertunjukan Randai di Minang Kabau semuanya sama, hanya terdapat perbedaan pada dendang dan geraknya. Pada saat pertama kali hadir, masyarakat masih menyebut judul cerita untuk tiap pertunjukan Randai, hal tersebut berlaku dari tahun 1932 sampai dengan 1935. Menurut Ratius, pemain Randai yang berperan sebagai si Munah kayo dalam cerita Simarantang, 1935; “Randai Simarantang pada awalnya tidak disebut Randai, tapi disebut Simarantang, sesuai dengan judul ceritanya” III. Unsur-unsur Randai Sebagai teater tradisi rakyat Minang Kabau Randai merupakan teater dengan jenis lakon tragedi komedi. Konflik dalam teater Randai selalu disajikan dalam bentuk pertarungan silek (silat). Secara dramaturgi teater tradisi Randai memiliki empat unsur yaitu :

  1. Cerita (Kaba)
  2. Dialog dan Akting
  3. Gurindam (Dendang)
  4. Gelombang (Gerak melingkar)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun