Suara yang indah walaupun “maghadir by Ali Ma’ruf” sesekali menyaingi
Bait Alfiah yang kemarin dikaji tak satupun kuhafal
Padahal sebentar lagi setoran
Itulah sebab kenapa malam kala itu terasa mendebarkan dan masih tak terlupakan sampai saat ini
Tapi kalau yang itu,
Sungguh, suara yang itu sangat indah
Sampai-sampai aku merasa kalau ada yang berbisik ditelingaku
Entah siapa...
“Ya, memang suara itu sangat indah” bisiknya
Bahkan ketika suara itu telah menjadi rutinitas tiap malam
Di waktu sekian,
Tidak menjadikan bosan bagi telingaku
Karena suara itu memang sangat indah
Akh,, matilah aku, Pak Qori’ sudah datang
Bagaimana mau setoran kalau tak satupun bait alfiah yang sudah aku hafal…
Tapi sungguh, kalau yang itu…
Suara itu sangat indah
Huh,, tak apalah kalau harus di ta’jzir,
Toh suara itu masih indah
Tak apalah kalau esok aku dijemur di depan mushola,
Toh suara itu masih indah
Tak apalah kalau harus nguras kolam atau ngepel jamban,
Toh suara itu masih indah
Waktu terus berlalu bersama suara itu
Hingga akhir Rajab tiba dan suara itu masih indah
Setelah hari ke tujuh di bulan Sya’ban,
Usai “Chaflah Tasyakur Lil Ikhtitam”
Usai liburan sekolah,
Suara itu hilang…
Hilang dan benar-benar hilang
Akh…. Rasanya seperti menanam pohon,
Dirawat dan disiram tiap hari,
Tumbuh subur dan lebat,
Akhirnya mati karena ulah sendiri